Selasa, 19 Juni 2012

Jantung Sehat Ereksi Kuat

Pria berusia pertengahan tahun yang memiliki gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga berat badan, rutin berolahraga, dan memiliki kadar kolesterol yang baik, bukan hanya akan terhindar dari penyakit jantung, melainkan juga akan memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.
Diperkirakan satu dari lima pria di Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk ereksi atau mempertahankan ereksinya. Dalam bahasa medis, kondisi tersebut disebut dengan disfungsi ereksi (DE). Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Archieves of Internal Medicine disebutkan, obat-obatan DE, seperti viagra atau cialis, ternyata bukan satu-satunya solusi dan tak tuntas dalam menyelesaikan masalahnya.
"Jika Anda punya gaya hidup yang sehat, termasuk bisa mengelola stres, tubuh akan merespons lebih baik dibanding jika Anda hanya mengonsumsi obat-obatan untuk DE. Apalagi jika obat-obatan itu tidak lagi berpengaruh, berarti itu pertanda Anda harus mulai mengubah pola hidup," kata Stephen Kopecky, ahli kardiologi dari Mayo Clinic.
Para ilmuwan sebenarnya telah lama menduga ada hubungan antara impotensi dan gangguan kesehatan jantung. Sebuah teori umum menyatakan, pembuluh arteri yang memasok darah ke penis selama ereksi lebih cepat menyumbat dibandingkan pembuluh darah jantung, yang lebih besar. Karena itu, ereksi yang lembek bisa menjadi peringatan awal akan adanya penyakit arteri koroner di masa yang akan datang.
Untuk mencari hubungan tersebut, Jia-Yi Dong dari Soochow University, Suzhou, China, dan rekan melakukan sebuah riset dengan mengombinasikan 12 studi sebelumnya, yang melibatkan hampir 37.000 pria.
"Ini meta-analisis. Menunjukkan bahwa disfungsi ereksi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, stroke, dan semua penyebab kematian. Dan, secara independen meningkatkan faktor risiko kardiovaskular konvensional," katanya dalam Journal of American College of Cardiology.
Mereka menemukan bahwa pria dengan masalah ereksi mengalami peningkatan 48 persen risiko terserang penyakit jantung, dan juga memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibanding pria yang tidak memiliki masalah seksual.
Namun, penelitian ini tidak menjelaskan hubungan faktor risiko lainnya, seperti merokok, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
Sementara itu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, pada pria yang rutin berolahraga dan menjalani diet mediterania kaya gandum, buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, dan minyak zaitun, dilaporkan mengalami peningkatan 2,4 poin pada skala 25-titik masalah ereksi.
"Hasil penelitian kami memperkuat bukti bahwa modifikasi gaya hidup dan farmakoterapi untuk faktor risiko kardiovaskular efektif dalam meningkatkan fungsi seksual pria dengan disfungsi ereksi," kata Bhanu Gupta dan rekan di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, setelah melakukan uji coba terhadap 740 relawan.
Mereka menambahkan bahwa perubahan gaya hidup tampaknya lebih bermanfaat, terlepas dari apakah pria mengonsumsi viagra, obat yang paling umum untuk mengobati impotensi, atau tidak.

Sumber : Kompas.com


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar